SOKKO PAROPPO yang Berawal dari Si Sarikaya Gagal


Ini ceritanya sebenarnya gak berniat untuk buat makanan ini. Tadinya kan mau bikin selai sarikaya, berhubung selainya ternyata tidak sesuai harapan alias gatot jadi akhirnya beralih "fungsi" hehehe. Di tempat saya makanan ini namanya sokko paroppo.


Biasanya mama suka bikin buat bapak dan ini juga termasuk kesukaan saya. Penyajiannya hanya di makan dengan ketan. Jadi ketannya itu dicocol/dicelupkan ke sarikayanya. Dan ternyata pernah liat di blog mbak Hesti makanan serupa ini cuma namanya beda dikit sokko palopo. Masyarakat di tempat kelahiran saya memang asal muasalnya memang dari sulawesi makanya bahasa, budaya dan makanannya pun gak jauh-jauh dari sulawesi.

Versi originalnya gak menggunakan pandan dan menggunakan gula merah. Berhubung ini merupakan sarikaya yang gagal (yang resepnya memang sama dengan membuat saus sokko paroppo) jd teksturnya juga gak sehalus dan gak se-encer aslinya ya. Tapi rasanya sama aja kok :). 


Di bawah ini saya cantumkan resep saus/sarikayanya saja ya. Untuk ketannya sendiri prosesnya mudah saja, beras ketan yang sebelumnya sudah di rendam selama 2 jam dikukus hingga setengah matang, kemudian ketan di aron dengan santan, dan kukus lagi hingga matang.

*catatan : sarikaya yang sempurna/berhasil teksturnya licin seperti punya mbak hesti ini ya http://hesti-myworkofart.blogspot.co.id/2011/05/selai-kaya-pandan.html



Bahan Saus/sarikaya :3 butir Telur
350ml Santan (dari kelapa yang diperas menggunakan air pandan)
250 gr Gula Pasir
1/4 sdt Garam

Cara Membuat :
  1. Dalam wadah, kocok lepas telur dan gula hingga gula larut.
  2. Tim diatas panci dengan air mendidih dengan api kecil
  3. Masak sekitar 1 jam sambil sesekali diaduk agar teksturnya bagus
  4. Angkat, hilangkan panasnya. Simpan dalam wadah kedap udara atau disajikan dengan ketan

2 Responses to "SOKKO PAROPPO yang Berawal dari Si Sarikaya Gagal"

  1. Assalamualaikum buk Yanti , tabe malaku izin tulisan2 kuliner sapekan anu tulis te mnditu barah kole di posting ulang ma Portal Sapeken untuk mengisi rubrik Kuliner Khas Sapeken.. tarimakasih sbelumne

    BalasHapus
  2. wa'alaikum salam, maaf baru kole di bales komen itu. mun nia na di posting ulang silahkan. semoga bermanfaat ya :)

    BalasHapus