Ini sudah yang kesekian kalinya buat batagor tapi baru bisa post sekarang. Bicara tentang batagor, ingatan saya jadi mundur ke jaman waktu kuliah dulu. Jaman pertama kali kenal sama makanan khas bandung ini.
Waktu kuliah dulu di deket kost (sekitar 200m) ada bapak yang jualan batagor. Ramenya sih gak usah ditanya. Bapak ini asli dari bandung karena saat ngobrol dengan pembeli dialeknya bandung banget hehehe yakin banget ya saya. Eh kalo gak salah namanya pak ujang deh. Mungkin karena yang jualan asli orang bandung jadi rasa batagornya juga lebih otentik kali ya karena kan ada tuh batagornya hanya sekedar "bakso" yg di goreng tanpa ada tambahan sayur dan yang lainnya. Atau ada juga yang saus kacangnya encer sekali sehingga kacangnya seperti "hilang".
Jadi, menurut saya, hingga hari ini batagor yang paling enak ya batagor yang pertama kali saya makan itu. Really love it. Dan suami juga ternyata sependapat dengan saya. Kan satu almamater jadi pasti tahu dan pernah makan batagor yang sama xixixi. Kalo disini saya belum pernah ketemu batagor yang rasanya seperti punya mang ujang itu :D
Apa yang membuat saya jatuh cinta dengan batagor? Saus kacang!. Entah kenapa saya suka sekali dengan kacang jadi segala hal yang berhubungan dengan kacang (dan yang enak tentunya) saya suka. Berikutnya, bakso dan tahu gorengnya (oh iya, saya juga baru tahu kalo ternyata batagor itu singkatan dari bakso tahu goreng, LOL). Renyahnya batagor ketemu saus kacang itu seperti jodoh. Batagor gak ada sausnya jelas hambar begitu juga sebaliknya. Dan yang terakhir adalah "pernak pernik" nya seperti sayuran, kentang dan telur. Komponen 4 sehat semua ada dalam satu piring. Komplit kan :D
Waktu kuliah dulu di deket kost (sekitar 200m) ada bapak yang jualan batagor. Ramenya sih gak usah ditanya. Bapak ini asli dari bandung karena saat ngobrol dengan pembeli dialeknya bandung banget hehehe yakin banget ya saya. Eh kalo gak salah namanya pak ujang deh. Mungkin karena yang jualan asli orang bandung jadi rasa batagornya juga lebih otentik kali ya karena kan ada tuh batagornya hanya sekedar "bakso" yg di goreng tanpa ada tambahan sayur dan yang lainnya. Atau ada juga yang saus kacangnya encer sekali sehingga kacangnya seperti "hilang".
Jadi, menurut saya, hingga hari ini batagor yang paling enak ya batagor yang pertama kali saya makan itu. Really love it. Dan suami juga ternyata sependapat dengan saya. Kan satu almamater jadi pasti tahu dan pernah makan batagor yang sama xixixi. Kalo disini saya belum pernah ketemu batagor yang rasanya seperti punya mang ujang itu :D
Apa yang membuat saya jatuh cinta dengan batagor? Saus kacang!. Entah kenapa saya suka sekali dengan kacang jadi segala hal yang berhubungan dengan kacang (dan yang enak tentunya) saya suka. Berikutnya, bakso dan tahu gorengnya (oh iya, saya juga baru tahu kalo ternyata batagor itu singkatan dari bakso tahu goreng, LOL). Renyahnya batagor ketemu saus kacang itu seperti jodoh. Batagor gak ada sausnya jelas hambar begitu juga sebaliknya. Dan yang terakhir adalah "pernak pernik" nya seperti sayuran, kentang dan telur. Komponen 4 sehat semua ada dalam satu piring. Komplit kan :D
Saya tahu gak akan mudah untuk mendapatkan batagor yang rasanya 11 - 12 dengan batagornya mang ujang disini. Tapi dengan google dan sebuah keberuntungan apa yang tidak bisa? Jadi ceritanya suatu hari saya iseng ngubek justtryandtaste.com punya mbak endang. Berharap bisa ketemu resep batagor yang enak dan gampang walaupun ribet karena banyak yang harus disiapkan untuk penyajiannya :D. Tapi demi suami apa sih yang gak hehehe.
Taraaaam... maka ini lah resep dan hasilnya. Jika gambarnya masih belum bisa menggugah selera, jangan percaya sama gambarnya karena ini rasanya maknyus bin nendang. Biasanya nih kalo lagi pengen saya selalu buat 2 resep sekaligus dan bisa ludes dalam waktu kurang dari 2x24 jam. Padahal di rumah yang makan hanya saya dan suami. Entah lapar atau kalap ya hehehe
BATAGOR
Sumber : Justryandtaste.com
BAHAN :
- 2 Buah Tahu putih ukuran 10 x 10 cm, belah 2 secara diagonal
- 5 Lembar Kulit Pangsit
- Minyak untuk menggoreng
BAHAN ISI :
- 250 gram daging ayam cincang (resep asli menggunakan daging ikan tengiri)
- 150 gram tepung sagu
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 1 butir telur, kocok sebentar
- 4 siung bawang putih, haluskan
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh gula
- 1 sendok teh minyak wijen
BAHAN PENCELUP (ADUK JADI SATU) :
- 1 butir telur ayam
- 50 gram tepung terigu
- 100 ml air
SAUS KACANG (HALUSKAN DAN CAMPUR JADI SATU) :
- 250 gram kacang tanah goreng
- 4 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah
- 100 gram gula merah, sisir
- 1 sendok teh garam
- 200 ml air
PELENGKAP :
Kecap manis, saus sambal, jeruk limau
CARA MEMBUAT :
- Kerok bagian tengah tahu menggunakan sendok hingga menjadi sebuah kantung. Sisihkan. Hancurkan bagian isi tahu yang kita keluarkan menggunakan sendok garpu.
- Siapkan mangkuk, masukkan bagian isi tahu yang telah dihancurkan bersama semua bahan dan bumbu isi batagor. Aduk rata, cicipi rasanya. Jejalkan kira-kira 1 1/2 sendok makan adonan isi ke dalam tahu, rapikan. Lakukan hingga semua tahu terisi. Sisihkan.
- Siapkan lembaran kulit pangsit, letakkan 1 sendok makan adonan isi ke atas kulit pangsit, kemudian bungkus kulit pangsit menutupi adonan isi. Saya melipatnya bentuk tum, seperti membungkus bothok. Lakukan hingga semua adonan habis.
- Siapkan dandang pengukus, alasi dandang dengan kertas roti atau daun sawi putih juga bisa, tata tahu dan pangsit berisi adonan di atasnya. Kukus selama 20 menit, hingga batagor matang. Angkat.
- Biarkan batagor agak mendingin, kemudian celupkan batagor ke bumbu pencelup hingga seluruh permukaannya tertutupi, goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan dan matang. Angkat dan tiriskan.
- Saus Kacang : Rebus air dan semua bahan saus kacang yang telah dihaluskan hingga mendidih dan kental, cicipi rasanya, angkat.
- Penyajian : Potong-potong batagor dengan ukuran sesuai dengan selera, tata di piring saji dan siram dengan saus kacang. Lengkapi batagor dengan saus sambal, kecap manis dan kucuran jeruk limau.
0 Response to "BATAGOR"
Posting Komentar