Sudah sebulan ini saya berganti profesi menjadi "satpam" karena sebulan ini kakak Najwa mulai bersekolah maka rutinitas kami pun khususnya saya jadi ikut berubah. Pagi-pagi sekali saya harus bangun untuk menyiapkan bekal. Minimal menyiapkan air panas untuk mandinya (karena tanpa air panas sepertinya gak memungkinkan, airnya dingin sekaliiiii :D) kalaupun bekal yang akan di bawa sangat simpel misal roti. Rutinitas yang biasa buat mayoritas para ibu sebenarnya tapi buat saya gak biasa hehehe. Biasanya bangun tidur saya malas-malasan saja, buka laptop dan hape untuk sekedar cek pekerjaan tapi kali ini sudah gak bisa seperti itu lagi.
Profesi "satpam" yang saya maksud adalah menjaga kakak Najwa selama di sekolah. Hanya menjaga gak ikut mengajar ya hahaha. Sampai saat ini profesi "satpam" ini masih asik-asik saja buat saya walaupun kadang ada rasa bosan juga karena hanya menunggu tanpa ada kegiatan lain selain berkutat dengan gagdet atau bercengkerama ala kadarnya dengan para ibu yang lain (suami saya menyebutnya dengan sosialita wkwkwk). Satu-satunya hal yang menarik dari hasil menjadi "satpam" ini adalah memperhatikan anak-anak kecil lucu, menggemaskan, menyebalkan dan POLOS tentu saja :D. Memperhatikan mereka seperti mengingatkan saya waktu kecil dulu, sayangnya saya gak pernah merasakan bersekolah di playgroup maupun taman kanak-kanak, saya langsung loncat ke sekolah dasar xixixi.
Saya jadi berpikir, bagaimana kerumitan para orang tua yang memiliki anak lebih dari 2,3,4, dst?? Karena setiap anak berbeda, tidak pernah sama, maka penangannya juga akan berbeda. Dan pertanyaan sayapun terjawab dengan mengingat kembali bagaimana mama dahulu mengurus kami. 7 anak dengan karkternya masing-masing. Menjadi ibu bukan perkara mudah tapi bukan berarti sulit. Bukan perkara mengajar 1-2-3- ... atau a-b-c-d ... lalu selesai. Bukan perkara memberi makan ini itu agar tumbuh besar dan sehat, lalu selesai. Tidak seperti itu.
Baiklah, mari kita kembali ke resep saja sebelum yang ditulis semakin gak jelas hehehe. Eh, btw tulisan di atas hanya sekedar share apa yang ada di kepala saya saja ya, jadi tolong abaikan saja :D.
Resep pound cake hasil nyontek dari blognya mbak Hesti yang rasanya aku modif dari pandan ke mocha. Mbak Hesti sendiri resepnya merujuk ke mbak Alice. Sambung menyambung yah hehehe, tapi dari situlah silaturrahmi bisa tersambung (*mulai gak nyambung lagi saya :D). Ini resep pound cake yang pertama kali saya buat. Saya kira pound cake itu tak akan jauh dari cake-cake yang sudah pernah saya coba sebelumnya. Ternyata beda. Ini teksturnya lembut sekali. Saya rasa mungkin karena efek sistem au bain marie saat di oven.
MOCHACCINO POUNDCAKE
Sumber : Hesti's KitchenBahan :
120 gr Butter (Bisa juga mix dengan margarin)
120 gr Tepung protein sedang
150 gr Susu kental manis
40 gr Gula Halus
2 butir Telur
1/2 sdt Vanilla bubuk
1 sdt Pasta pandan (saya pakai 1 sachet mochaccino goodday yg dilarutkan dengan sedikit air panas)
1/2 sdt Garam halus
Cara Membuat :
- Kocok butter dan gula halus sampai lembut mengembang. Tambahkan garam dan vanilla bubuk, kocok rata.
- Tambahkan susu kental manis, kocoh hingga rata.
- Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil dikocok dengan mikser kecepatan rendah.
- Tambahkan telur satu persatu. Pastikan untuk mengocok telur hingga tercampur rata dengan adonan sebelum menambahkan telur berikutnya. Jarak pengocokan antara telur satu dengan yang lainnya adalah 1 menit. Tuang dalam loyang loaf yang sudah dioles dan ditabur tepung.
- Isi loyang berisi air dan taruh di rak paling bawah. Taruh loyang adonan di rak tengah. Panggang dalam oven panas 180C selama 25 menit. Keluarkan loyang berisi air. Turunkan oven menjadi 160C lanjutkan memanggang selama 20 menit atau sampai cake ditusuk sudah tidak lengket lagi.
0 Response to "MOCHACCINO POUNDCAKE"
Posting Komentar